Minggu, 18 Oktober 2009

MATEMATIKA SUSAH?

Assalamu'alaikum wr. wb.

Alhamdulilah setelah beberapa bulan tidak posting, akhirnya pada kersempatan kali ini saya bisa memposting tentang hasil survei yang saya lakukan.

sebagai guru matematika saya merasa heran terhadap prestasi yang adik-adik (siswa) yang saya ajar, karena nilai matemtikanya kecil! setelah saya melkukan refeksi ternyata ada beberapa hal yang membuat mereka takut belajar matematika, akhirnya saya membernikan diri untuk mengadakan survei, dan luar biasa ternyata dari 100% siswa yang saya didik 87% mengatakan MATEMATIKA ITU SULIT, SUSAH, PUSING DAN TIDAK MENYENANGKAN!

Hal yang ironis padahal Mata Pelajaran Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan! saya sempat berpikir dan merenung, Apa yang menyebabkan mereka (siswa) mengatakan Matematika itu sulit, Susah, Pusing, dan akhirnya saya merasa tertantang untuk merubah persepsi mereka terhadap MATEMATIKA.

Modifikasi pembelajaran saya lakukan, mulai dari metode dan strategi serta suasana belajar, saya mencoba untuk mengadakan suatu pembelajaran yang menyenangkan dan santai. pembelajaran waktu itu saya rubah dri individu menjadi kelompok, kemudian siswa ditekankan untuk aktif sedangkan saya hanya menjadi mediator/fasilitator! dan suasana belajar saya buat menjadi having fun, seperti ketika memulai belajar kita awali dengan berdo'a dan dilanjutkan dengan yel-yel kemudian tepuk tangan dn tertawa, memang kelihatan seperti bukan belajar tetapi dari sinilah semangat belajar/belajar sepanjang hayat terbentuk!
Setiap kelompok saya ajukan pertanyaan dengan jawaban gand, jadi setiap jawaban yang siswa kemukakan itu tidak ada yang salah, semuanya benar walaupun berbeda jawabannya. kemudian setiap kelompok saya berika proyek untuk melaksanakan penyelesaian terhadap Permasalahan matematika yng bisa didiskusikan dan diselesaikan bersama kelompoknya, dan saya pada waktu itu hanya bertindak sebagai fasilitator, dan ketika PROYEK itu selesai msing-masing siswa melihat hasil PROYEK tersebut, dn memberikan komentar, dan pada kegiatan akhir kami mengadakan refleksi dan pemberian reward (penghargaan) kepada semua kelompok!
dan betapa terkejutnya dari 100% siswa yang belajar pada hari itu, 95% memberikan komentar bahwa pembelajaran pada hari itu sangat menyenangkan, dan mereka tidak ada rasa takut untuk menyelesaikan permasalahan (soal) matematika bahkan sebaliknya mereka sangat tertantang.

Berdasarkan uraian tersebut saya ambil kesimpulan bahwa pola pikir guru harus diubah, pola pikir yang bergaya menggurui diganti menjadi pola pikir fasilitator dan mediator, gaya otoriter penguasa akademik perlu diganti menjadi gaya demokratik pelayan informasi dan pengasuh yang bijaksana. Dibutuhkan guru atau pendidik yang profesional, yaitu guru yang kinerjanya dapat dipertangung jawabkan menurut kriteria kebenaran ilmu (ilmu mendidik). Salah satu upayanya adalah kinerja guru harus dilandasi ilmu pengetahuan kependidikan yang memotivasi siswa belajar, karena hakekat mendidik ialah membuat siswa berminat dan aktif belajar.

Semoga menjadi perenungan bersama, akankah kita sebagai guru mempertahankan pola ajar yang membuat siswa jenuh, mengantuk, dan takut! Ayo kita rubah pembelajaran dengan Pembelajaran yang menyenngkn siswa, dan terus menciptakan INOVASI PENDIDIKAN.

Semoga bermanfaat,
Wassalam