Selasa, 24 November 2009

Langkah-Langkah Merakit Komputer

Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari:
A. Persiapan
B. Perakitan
C. Pengujian
D. Penanganan Masalah

A.Persiapan
Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul.Hal yang terkait dalam persiapan meliputi:
a.Penentuan Konfigurasi Komputer
b.Persiapan Kompunen dan perlengkapan
c.Pengamanan

a)Penentuan Konfigurasi Komputer
Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita.Penentuan komponen dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda.
b)Persiapan Komponen dan Perlengkapan
Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:
 Komponen komputer
 Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya
 Buku manual dan referensi dari komponen
 Alat bantu berupa obeng pipih dan philips
Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi.
Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.Diskette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.
Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.Diskette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.

c)Pengamanan
Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:
Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.
Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.

B.Perakitan
Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:
- Penyiapan motherboard
- Memasang Prosessor
- Memasang heatsink
- Memasang Modul Memori
- memasang Motherboard pada Casing
- Memasang Power Supply
- Memasang Kabel Motherboard dan Casing
- Memasang Drive
- Memasang card Adapter
- Penyelesaian Akhir

1. Penyiapan motherboard
Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.

2. Memasang Prosessor
Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket
Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.
Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket ,Turunkan kembali tuas pengunci.

Jenis Slot
-Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard
-Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak
-Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot.

3. Memasang Heatsink
Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard.

4. Memasang Modul Memori
Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut:

Jenis SIMM
Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot.
Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot
Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul.

Jenis DIMM dan RIMM
Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan
Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot.
Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang.

5. Memasang Motherboard pada Casing
Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:
Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang.
Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup.


6. Memasang Power Supply
Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:
Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci.
HUbungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.

7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.
Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard
Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.
Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang.
Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.
Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.
Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.

8. Memasang Drive
Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut:
Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive.
Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu)
Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.
Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave.
Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard
Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.


9. Memasang Card Adapter
Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya. Cara memasang adapter:
Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard
Pasang sekerup penahan card ke casing
Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.


10. Penyelessaian Akhir
Pasang penutup casing dengan menggeser
sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.
Pasang konektor monitor ke port video card.
Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse).
Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port.


C.Pengujian
Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut:
Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker.
Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.
Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.
Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.
Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencaria

D.Penanganan Masalah
Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain:
Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung.
Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke slot/
LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung.

Kerajaan Mataram

Kerajaan Mataram

Nama kerajaan Mataram tentu sudah pernah Anda dengar sebelumnya dan ingatan Anda pastitertuju pada kerajaan Mataram wangsa Sanjaya dan Syailendra pada zaman Hindu-Budha.
Pada awal perkembangannya kerajaan Mataram adalah daerah kadipaten yang dikuasai oleh Ki Gede Pamanahan. Daerah tersebut diberikan oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka Tingkir) yaitu raja Pajang kepada Ki Gede Pamanahan atas jasanya membantu mengatasi perang saudara di Demak yang menjadi latar belakang munculnya kerajaan Pajang.
Ki Gede Pamanahan memiliki putra bernama Sutawijaya yang juga mengabdi kepada raja Pajang sebagai komando pasukan pengawal raja. Setelah Ki Gede Pamanahan meninggal tahun 1575, maka Sutawijaya menggantikannya sebagai adipati di Kota Gede tersebut.
Setelah pemerintahan Hadiwijaya di Pajang berakhir, maka kembali terjadi perang saudara antara Pangeran Benowo putra Hadiwijaya dengan Arya Pangiri, Bupati Demak yang merupakan keturunan dari Raden Trenggono.
Akibat dari perang saudara tersebut, maka banyak daerah yang dikuasai Pajang melepaskan diri, sehingga hal inilah yang mendorong Pangeran Benowo meminta bantuan kepada Sutawijaya.
Atas bantuan Sutawijaya tersebut, maka perang saudara dapat diatasi dan karena ketidakmampuannya maka secara sukarela Pangeran Benowo menyerahkan takhtanya kepada Sutawijaya. Dengan demikian berakhirlah kerajaan Pajang dan sebagai kelanjutannya muncullah kerajaan Mataram.
Lokasi kerajaan Mataram tersebut di Jawa Tengah bagian Selatan dengan pusatnya di kota Gede yaitu di sekitar kota Yogyakarta sekarang.
Dari penjelasan tersebut, apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah paham, untuk mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan kerajaan Mataram, maka simaklah uraian materi berikut ini.
 Kehidupan Politik
Pendiri kerajaan Mataram adalah Sutawijaya. Ia bergelar Panembahan Senopati, memerintah tahun (1586 – 1601). Pada awal pemerintahannya ia berusaha menundukkan daerah-daerah seperti Ponorogo, Madiun, Pasuruan, dan Cirebon serta Galuh. Sebelum usahanya untuk memperluas dan memperkuat kerajaan Mataram terwujud, Sutawijaya digantikan oleh putranya yaitu Mas Jolang yang bergelar Sultan Anyakrawati tahun 1601 – 1613.
Sebagai raja Mataram ia juga berusaha meneruskan apa yang telah dilakukan oleh Panembahan Senopati untuk memperoleh kekuasaan Mataram dengan menundukkan daerah-daerah yang melepaskan diri dari Mataram. Akan tetapi sebelum usahanya selesai, Mas Jolang meninggal tahun 1613 dan dikenal dengan sebutan Panembahan Sedo Krapyak. Untuk selanjutnya yang menjadi raja Mataram adalah Mas Rangsang yang bergelar Sultan Agung Senopati ing alogo Ngabdurrahman, yang memerintah tahun 1613 – 1645. Sultan Agung merupakan raja terbesar dari kerajaan ini. Pada masa pemerintahannya Mataram mencapai puncaknya, karena ia seorang raja yang gagah berani, cakap dan bijaksana.
Pada tahun 1625 hampir seluruh pulau Jawa dikuasainya kecuali Batavia dan Banten. Untuk menambah pemahaman Anda tentang kekuasaan Mataram pada masa Sultan Agung maka simaklah gambar 12 berikut ini.

Gambar 12.Daerah Kekuasaan Mataram.
bahwa daerah-daerah tersebut dipersatukan oleh Mataram antara lain melalui ikatan perkawinan antara adipati-adipati dengan putri-putri Mataram, bahkan Sultan Agung sendiri menikah dengan putri Cirebon sehingga daerah Cirebon juga mengakui kekuasaan Mataram.
Di samping mempersatukan berbagai daerah di pulau Jawa, Sultan Agung juga berusaha mengusir VOC Belanda dari Batavia. Untuk itu Sultan Agung melakukan penyerangan terhadap VOC ke Batavia pada tahun 1628 dan 1629 akan tetapi serangan tersebut mengalami kegagalan. Penyebab kegagalan serangan terhadap VOC antara lain karena jarak tempuh dari pusat Mataram ke Batavia terlalu jauh kira-kira membutuhkan waktu 1 bulan untuk berjalan kaki, sehingga bantuan tentara sulit diharapkan dalam waktu singkat. Dan daerah-daerah yang dipersiapkan untuk mendukung pasukan sebagai lumbung padi yaitu Kerawang dan Bekasi dibakar oleh VOC, sebagai akibatnya pasukan Mataram kekurangan bahan makanan. Dampak pembakaran lumbung padi maka tersebar wabah penyakit yang menjangkiti pasukan Mataram, sedangkan pengobatan belum sempurna. Hal inilah yang banyak menimbulkan korban dari pasukan Mataram. Di samping itu juga sistem persenjataan Belanda lebih unggul dibanding pasukan Mataram.
Walaupun penyerangan terhadap Batavia mengalami kegagalan, namun Sultan Agung tetap berusaha memperkuat penjagaan terhadap daerah-daerah yang berbatasan dengan Batavia, sehingga pada masa pemerintahannya VOC sulit menembus masuk ke pusat pemerintahan Mataram.
Setelah wafatnya Sultan Agung tahun 1645, Mataram tidak memiliki raja-raja yang cakap dan berani seperti Sultan Agung, bahkan putranya sendiri yaitu Amangkurat I dan cucunya Amangkurat II, Amangkurat III, Paku Buwono I, Amangkurat IV, Paku Buwono II, Paku Buwono III merupakan raja-raja yang lemah. Sehingga pemberontakan terjadi antara lain Trunojoyo 1674-1679, Untung Suropati 1683-1706, pemberontakan Cina 1740-1748.
Kelemahan raja-raja Mataram setelah Sultan Agung dimanfaatkan oleh penguasa daerah untuk melepaskan diri dari kekuasaan Mataram juga VOC. Akhirnya VOC berhasil juga menembus ke ibukota dengan cara mengadu-domba sehingga kerajaan Mataram berhasil dikendalikan VOC.
VOC berhasil menaklukan Mataram melalui politik devide et impera, kerajaan Mataram dibagi dua melalui perjanjian Gianti tahun 1755. Sehingga Mataram yang luas hampir meliputi seluruh pulau Jawa akhirnya terpecah belah :
1. Kesultanan Yogyakarta, dengan Mangkubumi sebagai raja yang bergelar Sultan Hamengkubuwono I.
2. Kasunanan Surakarta yang diperintah oleh Sunan Paku Buwono III.
Belanda ternyata belum puas memecah belah kerajaan Mataram. Akhirnya melalui politik adu-domba kembali tahun 1757 diadakan perjanjian Salatiga. Mataram terbagi 4 wilayah yaitu sebagian Surakarta diberikan kepada Mangkunegaran selaku Adipati tahun 1757, kemudian sebagian Yogyakarta juga diberikan kepada Paku Alam selaku Adipati tahun 1813.
Demikianlah perkembangan politik kerajaan Mataram. Untuk menambah pemahaman Anda, buatlah silsilah raja-raja Mataram dari awal berdirinya Mataram sampai tahun 1757. Sebagai referensinya Anda dapat membaca buku paket Sejarah Nasional Jilid II (Depdikbud) di perpustakaan sekola induk Anda. Selanjutnya silahkan Anda simak uraian materi tentang kehidupan ekonomi dan sosial budaya berikut ini.
 Kehidupan Ekonomi
Letak kerajaan Mataram di pedalaman, maka Mataram berkembang sebagai kerajaan agraris yang menekankan dan mengandalkan bidang pertanian. Sekalipun demikian kegiatan perdagangan tetap diusahakan dan dipertahankan, karena Mataram juga menguasai daerah-daerah pesisir. Dalam bidang pertanian, Mataram mengembangkan daerah persawahan yang luas terutama di Jawa Tengah, yang daerahnya juga subur dengan hasil utamanya adalah beras, di samping kayu, gula, kapas, kelapa dan palawija. Sedangkan dalam bidang perdagangan, beras merupakan komoditi utama, bahkan menjadi barang ekspor karena pada abad ke-17 Mataram menjadi pengekspor beras paling besar pada saat itu. Dengan demikian kehidupan ekonomi Mataram berkembang pesat karena didukung oleh hasil bumi Mataram yang besar. Dari penjelasan tersebut, apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah paham, bandingkan dengan uraian materi selanjutnya.
 Kehidupan Sosial Budaya
Sebagai kerajaan yang bersifat agraris, masyarakat Mataram disusun berdasarkan sistem feodal. Dengan sistem tersebut maka raja adalah pemilik tanah kerajaan beserta isinya. Untuk melaksanakan pemerintahan, raja dibantu oleh seperangkat pegawai dan keluarga istana, yang mendapatkan upah atau gaji berupa tanah lungguh atau tanah garapan. Tanah lungguh tersebut dikelola oleh kepala desa (bekel) dan yang menggarapnya atau mengerjakannya adalah rakyat atau petani penggarap dengan membayar pajak/sewa tanah. Dengan adanya sistem feodalisme tersebut, menyebabkan lahirnya tuan-tuan tanah di Jawa yang sangat berkuasa terhadap tanah-tanah yang dikuasainya. Sultan memiliki kedudukan yang tinggi juga dikenal sebagai panatagama yaitu pengatur kehidupan keagamaan. Sedangkan dalam bidang kebudayaan, seni ukir, lukis, hias dan patung serta seni sastra berkembang pesat. Hal ini terlihat dari kreasi para seniman dalam pembuatan gapura, ukiran-ukiran di istana maupun tempat ibadah. Contohnya gapura Candi Bentar di makam Sunan Tembayat (Klaten) diperkirakan dibuat pada masa Sultan Agung.

Gambar 13. Candi Bentar di makam Sunan Tembayat.
Contoh lain hasil perpaduan budaya Hindu-Budha-Islam adalah penggunaan kalender Jawa, adanya kitab filsafat sastra gending dan kitab undang-undang yang disebut Surya Alam. Contoh-contoh tersebut merupakan hasil karya dari Sultan Agung sendiri.
Di samping itu juga adanya upacara Grebeg pada hari-hari besar Islam yang ditandai berupa kenduri Gunungan yang dibuat dari berbagai makanan maupun hasil bumi. Upacara Grebeg tersebut merupakan tradisi sejak zaman Majapahit sebagai tanda terhadap pemujaan nenek moyang.
Kerajaan Mataram Kuno (abad ke-8) adalah kerajaan Hindu di Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Berdasarkan catatan yang terdapat pada prasassti yang ditemukan, Kerajaan Mataram Kuno bermula sejak pemerintahan Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Ia memerintah Kerajaan Mataram Kuno hingga 732M.

Atas : Komplek Candi Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah, merupakan peninggalan candi Hindu pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berdiri sejak awal abad ke-8. Pada awal berdirinya, kerjaan ini berpusat di Jawa Tengah. Akan tetapi, pada abad ke-10 pusat Kerajaan Mataram Kuno pindah ke Jawa Timur. Kerajaan Mataram Kuno mempunyai dua latar belakang keagamaan yang berbedaa, yakni agama Hindu dan Buddha.
Peninggalan bangunan suci dari keduanya antara lain ialah Candi Geding Songo, kompleks Candi Dieng, dan kompleks Candi Prambanan yang berlatar belakang Hindu. Adapun yang berlatar belakang agama Buddha antara lain ialah Candi Kalasan, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu, dan Candi Plaosan.

Iman Kepada Allah

Iman kepada Allah SWT merupakan pondasi utama bagi keimanan seseorang. Ia merupakan pokok dari rukun iman yang enam. Mengimani Allah berarti menyakini dengan sepenuh hati adanya Allah SWT. Mengimani Allah SWT mengharuskan seseorang agar mampu meneladani Allah SWT.
Allah adalah zat yang menciptakan langit dan bumi serta isinya. Sebagai Tuhan semesta alam, Allah SWT memiliki sifat yang mulia dan agung yang tidak sama dengan sifat-sifat mahluk-Nya. Sifat-sifat bagi Allah SWT ada yang disebut dengan sifat dua puluh, seperti wujud, qidam, baqa dan lain sebagainya dan ada yang termasuk dengan Asmaul Husna. Asmaul Husna atau nama-nama yang baik bagi Allah SWT jumlahnya ada 99. kesembilan puluh sembilan nama Allah SWT itu menunjukkan keagungan dan kemuliaan sifat-sifat-Nya.
Orang yang mengaku beriman kepada Allah tidak hanya mengakui adanya Allah sebagai pencipta alam semesta, tetapi mereka harus mampu meneladani sifat-sifat-Nya, terutama yang termasuk dalam Asmaul Husna. Dengan meneladani sifat-sifat Allah itu dapat membuat seseorang menjadi manusia yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang tinggi sehingga mereka mampu meraih kebahagiaan seutuhnya yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Selain itu kita diperintahkan untuk selalu menyebut atau berzikir kepda Allah SWT dengan menyebut nama-Nya yang termasuk dalam Asmaul Husna itu.

Jadwal PTK

Rencana PTK Mapel IPA

Prosedur PTK

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada dasarnya merupakan suatu penelitian dimana tujuan diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, dengan melalui tahapan-tahapan tertentu, dan bila masih dirasakan belum tercapai tujuan yang diharapkan maka pembelajaran dapat diperbaiki kembali sampai tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) biasanya dapat diilustrasikan dalam sebuah siklus yang di dalamnya memuat 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) analisa dan refleksi.

Metode Pembelajaran (Eksperimen)

Pembelajaran dengan cara eksperimen dapat membantu guru dalam menghubungkan mata pelajaran dengan dunia nyata terutama dalam konsep IPA, serta dapat membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari melalui eksperimen.
Metode eksperimen ialah suatu tuntutan demi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat dinikmati masyarakat secara umum. Eksperimen pun dilakukan orang agar diketahui kebenaran suatu gejala dan dapat menguji dan mengembangkannya menjadi suatu teori, kegiatan eksperimen yang dilakukan peserta didik merupakan kesempatan mereka melakukan suatu eksplorasi. Mereka akan memperoleh pengalaman meneliti yang dapat mendorong mereka untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, berpikir ilmiah dan rasional serta lebih lanjut pengalamannya itu bisa berkembang di masa mendatang.
1. Metode eksperimen atau percobaan diartikan sebagai cara belajar mengajar yang melibatkan aktifnya peserta didik dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu.

2. Adapun tujuan dari metode eksperimen ini adalah:
a. Agar peserta didik mampu mengumpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang diperoleh
b. Melatih peserta didik merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan percobaan
c. Melatih peserta didik menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang terkumpul melalui percobaan
(menurut buku sumber: dari diktat)

3. Langkah-langkah metode eksperimen
a. Persiapan
Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan eksperimen
b. Pelaksanaan
Siswa dibimbing oleh guru melaksanakan eksperimen
c. Evaluasi
Siswa membuat kesimpulan dari hasil pengamatan dan mengisi lembar pengamatan yang disediakan.

Latar Belakang Dilaksanakannya PTK

Dinamika perkembangan masyarakat dan kemajuan IPTEK berjalan sedemikian cepat, sehingga menuntut dunia pendidikan untuk mengimbanginya melalui pembaruan-pembaruan dibidang pendidikan. Jika dunia pendidikan tidak secara cepat mengimbangi perkembangan kemajuan masyarakat dan IPTEK tersebut, maka dunia pendidikan khususnya sekolah akan selalu tertinggal, oleh karena itu merupakan suatu hal yang wajar dan perlu dilakukannya pembaruan atau perbaikan pendidikan untuk mengimbangi kemajuan tersebut. Salah satu upaya untuk melakukan perbaikan di bidang pendidikan adalah dengan melakukan penelitian pendidikan.
Penelitian pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, termasuk di Sekolah Dasar, dalam melakukan penelitian pendidikan terhadap praktik pembelajaran di sekolah, maka dapat digunakan berbagai pendekatan dan model penelitian. Salah satu model penelitian yang tepat untuk meneliti dan sekaligus memperbaiki pembelajaran di sekolah adalah model penelitian tindakan kelas, yang merupakan pendekatan penelitian untuk menggunakan memanfaatkan pengetahuan dalam dunia nyata.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berkaitan dengan manusia, dalam hal ini harus berarah pada menemukan masalah serta pemecahannya serta yang berhubungan dengan kajian kehidupan sosial yaitu secara langsung diciptakan melalui interaksi antara si peneliti dengan objek yang akan diteliti.
Menurut D. Hopkins (1993: 44) memberikan definisi sebagai berikut: ”Suatu bentuk pengkajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan (partisipan) dalam situasi soial termasuk (pendidikan¬ dalam upaya untuk meningkatkan kemantapan rasional dan keadilan dari: (a) praktik sosial dan pendidikan mereka, (b) pemahaman mereka terhadap praktik tersebut, (c) memperbaiki kondisi dimana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan”.
Sementara itu Stringer (1996: 15) mengemukakan definisi Penelitian Tindakan merupakan suatu penelitian kerjasama (kolaboratif) dalam penelitian/pengkajian yang menyediakan sarana bagi seseorang untuk melakukan tindakan sistematis dalam memecahkan masalah-masalah khusus. Pendekatan penelitian ini lebih menyenangi prosedur kesepakatan dan partisipatif yang memungkinkan orang-orang untuk (a) meneliti masalah-masalah mereka secara sistematis, (b) merumuskan catatan situasi mereka secara berkekutan dan canggih, dan (c) mengembangkan rencana untuk mengatasi masalah-masalah yang dekat tersebut.
Dengan melihat definisi di atas, maka penelitian tindakan bukan sekedar kegiatan meneliti untuk meneliti atau sekedar menemukan pengetahuan baru, melainkan lebih diarahkan pada tindakan praktis, yakni untuk menentukan suatu tindakan guna memecahkan masalah tertentu. Penelitian tindakan ini membantu seseorang menemukan masalahnya secara sistematis sampai kemudian membuat perencanaan untuk mengatasi masalah tersebut. Jadi penelitian tindakan itu sebenarnya lebih diarahkan pada segi praktis yakni untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Oleh karena itu penelitian tindakan dapat diterapkan oleh para praktisi di berbagai bidang seperti praktisi pendidikan, kesehatan, pekerja sosial, pengembang ekonomi, pembangunan organisasi dan sebagainya.
Dalam penyampaian pembelajaran adakalanya siswa merasa jenuh dengan pelajaran yang dihadapi, baik dalam pelajaran IPA maupun pelajaran lainnya, sebagai guru dituntut untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya dalam pelajaran Matematika yang pada hasilnya belajarnya kurang memuaskan. Ini disebabkan karena umumnya penggunaan strategi belajar yang kurang sesuai dengan minat dan kemampuan siswa serta kurang mampunya siswa dalam memahami konsep-konsep Matematika secara berlangsung karena metode yang dilakukan kurang mengenai sasaran kepada tinjauan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
Dengan demikian penelitian tindakan kelas merupakan suatu keharusan yang dilakukan oleh seorang guru baik di kelas maupun di lingkungan sekolahnya agar semua masalahnya khususnya dalam pembelajaran dapat dirumuskan dan dipecahkan permasalahannya secara praktisi dan bersifat reflektif.
Dengan dilakukannya tindakan tersebut diharapkan mudah-mudahan mutu pendidikan khususnya pendidikan, pendidikan di sekolah umumnya dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Minggu, 18 Oktober 2009

MATEMATIKA SUSAH?

Assalamu'alaikum wr. wb.

Alhamdulilah setelah beberapa bulan tidak posting, akhirnya pada kersempatan kali ini saya bisa memposting tentang hasil survei yang saya lakukan.

sebagai guru matematika saya merasa heran terhadap prestasi yang adik-adik (siswa) yang saya ajar, karena nilai matemtikanya kecil! setelah saya melkukan refeksi ternyata ada beberapa hal yang membuat mereka takut belajar matematika, akhirnya saya membernikan diri untuk mengadakan survei, dan luar biasa ternyata dari 100% siswa yang saya didik 87% mengatakan MATEMATIKA ITU SULIT, SUSAH, PUSING DAN TIDAK MENYENANGKAN!

Hal yang ironis padahal Mata Pelajaran Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan! saya sempat berpikir dan merenung, Apa yang menyebabkan mereka (siswa) mengatakan Matematika itu sulit, Susah, Pusing, dan akhirnya saya merasa tertantang untuk merubah persepsi mereka terhadap MATEMATIKA.

Modifikasi pembelajaran saya lakukan, mulai dari metode dan strategi serta suasana belajar, saya mencoba untuk mengadakan suatu pembelajaran yang menyenangkan dan santai. pembelajaran waktu itu saya rubah dri individu menjadi kelompok, kemudian siswa ditekankan untuk aktif sedangkan saya hanya menjadi mediator/fasilitator! dan suasana belajar saya buat menjadi having fun, seperti ketika memulai belajar kita awali dengan berdo'a dan dilanjutkan dengan yel-yel kemudian tepuk tangan dn tertawa, memang kelihatan seperti bukan belajar tetapi dari sinilah semangat belajar/belajar sepanjang hayat terbentuk!
Setiap kelompok saya ajukan pertanyaan dengan jawaban gand, jadi setiap jawaban yang siswa kemukakan itu tidak ada yang salah, semuanya benar walaupun berbeda jawabannya. kemudian setiap kelompok saya berika proyek untuk melaksanakan penyelesaian terhadap Permasalahan matematika yng bisa didiskusikan dan diselesaikan bersama kelompoknya, dan saya pada waktu itu hanya bertindak sebagai fasilitator, dan ketika PROYEK itu selesai msing-masing siswa melihat hasil PROYEK tersebut, dn memberikan komentar, dan pada kegiatan akhir kami mengadakan refleksi dan pemberian reward (penghargaan) kepada semua kelompok!
dan betapa terkejutnya dari 100% siswa yang belajar pada hari itu, 95% memberikan komentar bahwa pembelajaran pada hari itu sangat menyenangkan, dan mereka tidak ada rasa takut untuk menyelesaikan permasalahan (soal) matematika bahkan sebaliknya mereka sangat tertantang.

Berdasarkan uraian tersebut saya ambil kesimpulan bahwa pola pikir guru harus diubah, pola pikir yang bergaya menggurui diganti menjadi pola pikir fasilitator dan mediator, gaya otoriter penguasa akademik perlu diganti menjadi gaya demokratik pelayan informasi dan pengasuh yang bijaksana. Dibutuhkan guru atau pendidik yang profesional, yaitu guru yang kinerjanya dapat dipertangung jawabkan menurut kriteria kebenaran ilmu (ilmu mendidik). Salah satu upayanya adalah kinerja guru harus dilandasi ilmu pengetahuan kependidikan yang memotivasi siswa belajar, karena hakekat mendidik ialah membuat siswa berminat dan aktif belajar.

Semoga menjadi perenungan bersama, akankah kita sebagai guru mempertahankan pola ajar yang membuat siswa jenuh, mengantuk, dan takut! Ayo kita rubah pembelajaran dengan Pembelajaran yang menyenngkn siswa, dan terus menciptakan INOVASI PENDIDIKAN.

Semoga bermanfaat,
Wassalam

Senin, 30 Maret 2009

Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang lengkapnya merupakan pendekatan School Base Quality Management merupakan konsep yang menekankan kerja sama erat antara sekolah, masyarakat dan pemerintah dengan tanggung jawab masing-masing. Menurut konsep ini, sekolah harus mampu menerjemahkan dan menangkap esensi kebijakan makro pendidikan serta memahami kondisi lingkungannya. Kemudian melalui proses prencanaan, sekolah harus memformulasikan ke dalam kebijakan mikro melalui bentuk-bentuk program prioritas yang harus dilaksanakan dan dievaluasi oleh sekolah yang bersangkutan. Pendekatan ini menekankan kemandirian dan kreativitas sekolah.
Sekolah menurut konsep ini memiliki tanggung jawab untuk mengelola dirinya, berkaitan dengan masalah-masalah administrasi, keuangan dan fungsi personal setiap sekolah di dalam arah dan kebijakan yang telah dirumuskan. Strategi MBS harusnya dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan penyusunan basis data dan profil sekolah yang lebih presentif, akurat, valid dan secara sistematis menyangkut berbagai aspek akademis, administratif dan keuangan.
Tahap selanjutnya melakukan evaluasi diri (self assessment) untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan sumber daya sekolah dalam mencapai target kurikulum.
Berdasarkan analisa tersebut, sekolah mengidentifikasi kebutuhan dan merumuskan visi, misi dan tujuan. Penyusunan program jangka panjang dan jangka pendek termasuk anggarannya merupakan langkah selanjutnya.
Satu tahap diatas penyusunan prioritas yang seringkali tidak terealisir dalam waktu satu tahun program sekolah, harus dibuat strategi perencanaan dan pengembangan jangka panjang melalui identifikasi kunci dan prioritas kebijakan. Tahap yang juga penting adalah monitoring dan evaluasi untuk meyakinkan apakah program yang telah direncanakan dapat terlaksana atau tidak

Rabu, 18 Maret 2009

Karakteristik PTK

Karakteristik PTK ditinjau dari aspek
a. An inquiry of practice from within
Karakteristik pertama dari penelitian tindakan kelas bahwa kegiatan tersebut dimulai oleh permasalahan praktis yang dialami oleh guru dalam melaksanakan tugas sehari-harinya sebagai pengelola program pembelajaran di dalam kelas atau sebagai jajaran staf pengajar di sekolah. Dengan kata lain penelitian tindakan kelas bersifat practice driven dan action driven, dalam arti bahwa penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki praksis secara langsung ‘disini’, ‘sekarang’ sehingga seringkali istilah penelitian tindakan kelas dipertukarkan dengan istilah penelitian praktis.
b. Self-reflective inquiry
metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian).
c. lokasi/tempat penelitian
Penelitian Tindakan kelas dilakukan di dalam kelas
d. tujuan penelitian
Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar.
Secara lebih rinci, tujuan PTK antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas
3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan
e. Sumber masalah
Sumber masalah berasal dari Pribadi seorang guru, siswa, kepala sekolah ataupun teman sejawat yang ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
f. Keterlibatan Peneliti
Guru terlibat langsung sebagai peneliti
g. Sampel penelitian
Sampel penelitian berasal dari kasus yang khusus
h. Metodologi
metodologi yang digunakan PTK tidak seketat seperti penelitian biasa, penulis tetap menggunakan prosedur atau langkah-langkah penulisan laporan secara jelas agar pembaca bisa mengetahui prosedur yang dipakai, jujur dan tidak memihak.
i. Penafsiran hasil penelitian
Penafsiran peneliti dipandang lebih penting daripada validitas internal.
Penafsiran hasil penelitian untuk memahami praktik melalui refleksi oleh praktisi yang membangun
j. Hasil akhir
Kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik daripadasebelumnya.

Pengertian PTK

Pengetian PTK dari berbagai sudut pandang:
a.Menurut Carr & Kemmis
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh partisipan (guru, siswa, kepala sekolah dll) dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran
b.Menurut Mills
Any systematic inquiry conducted by teacher researchers ... to gather information about how their particular schools operate, how they teach, and how well their students learn
Disimpulkan penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan yang dilakukannya itu, serta untuk memperbaiki atau meningkatkan kondisi praktek pembelajaran di kelasnya.
c.Hasil Adaptasi Carr & Kemmis serta Mills
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran di kelasnya, sehingga kemampuan siswa meningkat dan menjadi baik.

Rabu, 11 Maret 2009

REMEDIAL ENGLISH TEST

Read this passage carefully!

Electric Currents in Modern Art

Modern sculpture rarely surprises us anymore. The idea that modern art can only be seen in museums is mistaken. Even people who take no interest in art cannot have failed to notice examples of modern sculpture on display in public place. Strange forms stand in gardens, and outside buildings and shops. We have got quite used to them some so called modern places have been on display for nearly fifty years. In spite of this, some people - including myself - were surprised by a recent exhibition of modern sculpture. The first thing I saw when I entered the art gallery was a notice which said. 'Do not touch the exhibition some of them are dangerous!'

The objects on display were places of moving sculpture. Oddly shaped forms that are suspended from the ceiling and move in response to a gust of wind are quite familiar to everybody. These objects, however, were different, Lined up against the wall , there were long thin wires attached to metal spheres. The spheres had been magnetized and attracted or repelled each other all the time. In the center of the hall, there were a number of tan structures which contained colored lights. These lights flickered continuously like traffic lights which have gone mad. Sparks were emitted from small black boxer and read lamps flashed on and off angrily. It was rather like an axhibition of prehistoric electronic equipment. These peculiar forms not only seemed designed to shock people emotionally, but to give them electric shocks as well!

Selasa, 10 Maret 2009

Judul PTK



Judul PTK yang baik seharusnya hendaknya memenuhi kriteria singkat, spesifik, jelas menggambarkan masalah yang diteliti, tindakan untuk mengatasi masalah, dan lokasi (tempat) penelitian.

Kriteria singkat, secara kuantitatif dapat dibatasi maksimal 15 kata namun sudah memuat masalah yang diteliti dan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut serta lokasi PTK. Untuk membuat judul yang memenuhi kriteria tersebut diperlukan keterampilan guru dalam menggunakan bahasa secara efektif. Kriteria spesifik, merupakan kriteria yang dikaitkan dengan spesifikasi PTK bahwa PTK merupakan penelitian tindakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas. Dalam hal ini, kriteria spesifik menggambarkan permasalahan yang dialami dalam proses pembelajaran di kelas tertentu sesuai situasi dan kondisi spesifik dalam kelas tersebut, yang tentunya berbeda dengan kelas lain, atau bahkan sekolah lain.

Kriteria jelas menggambarkan masalah yang diteliti mengandung pengertian bahwa judul PTK hendaknya dibuat secara lugas dan jelas mencerminkan permasalahan penelitian sehingga tidak menimbulkan kerancuan atau bias dalam pemaknaannya. Dalam hal ini, judul PTK jelas menggambarkan bahwa masalah yang diteliti dalam PTK merupakan masalah urgen dan mendesak. Jika tidak segera ditangani, akan membawa dampak menurunnya kualitas pembelajaran dan kompetensi siswa. Permasalahan tersebut diangkat berdasarkan hasil analisis masalah yang jeli dan matang yang dilakukan oleh guru berdasarkan kondisi empiris dan teoretis.

Dalam hal ini, guru dapat mengangkat masalah karena menemukan adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Dengan kata lain, kenyataan bahwa proses dan hasil pembelajaran yang tidak memenuhi harapan (kondisi ideal) patut dipertimbangkan dan dianalisis urgensinya untuk diangkat menjadi masalah PTK.

Kriteria tindakan untuk mengatasi masalah juga harus tecermin dalam judul PTK karena kriteria ini menunjukkan hasil analisis guru dalam upaya mengatasi permasalahan dalam pembelajaran yang dilakukannya, baik melalui kajian empiris dan teoritis. Jika diumpamakan permasalahan yang muncul itu merupakan penyakit, maka tindakan yang dilakukan merupakan bentuk pengobatan dalam menyembuhkan penyakit. Untuk menentukan obat secara tepat maka diagnosis terhadap penyakit yang diderita juga harus tepat. Kesalahan diagnosis akan menyebabkan kesalahan pemberian obat, sehingga bukan kesembuhan yang diperoleh justru sebaliknya akan berakibat fatal bagi penderita. Dalam PTK juga demikian, jika identifikasi dan hasil analisis yang dilakukan guru terhadap permasalahan yang dihadapi di kelas dilakukan secara analitis dan teliti, guru dapat mendiagnosis secara tepat permasalahan yang terjadi dan penyebabnya. Selanjutnya, analisis guru tidak berhenti di sini. Selain dapat menentukan tepat permasalahan yang terjadi dan penyebabnya, guru juga harus dapat menentukan secara pasti tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan tindakan tepat, harapannya permasalahan yang terjadi akan dapat ditangani dengan baik.

Kriteria lokasi menunjukkan lokasi PTK. Karena PTK merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas, maka dalam judul PTK diupayakan jelas menunjukkan lokasi kelas PTK tersebut dilakukan. Judul berikut merupakan contoh judul yang memenuhi kriteria PTK: Peningkatan Pemahaman tentang Himpunan melalui Lingkungan pada Siswa SMP ISLAM RENGASDENGKLOK. Judul tersebut singkat; spesifik; namun jelas menggambarkan masalah yang diteliti.

Sabtu, 07 Februari 2009

In praise of pragmatic foreign policy

State college, President-elect Obama will soon take charge of government that is materially and morally depleted. One thing he will not be short of, however, is advice on how to run the world. Among those most willing not be short of, however, is advice on how to run the world . Among those most willing to offer him guidance on foreign policy will be the proponents of realism and idealism. He would do well to ignore both and instead seek an approach that reflect another “ism” – Pragmatism.

When not offering the realist are usually found debating each other. The realist – exemplified by former Secretary of state Henry Kissinger – says it is anarchy out there so every country’s survival, even it that negatively affects other countries

The idealist – exemplified by President Woodrow Wilson – believe, a bit like Rodney King, that all nations ought to be able to just get along. They say countries should cooperate because all will be better off and that, in today’s ever more globalized world, no country can go at alone

To be sure the realist/idealist debate is not the only one international affairs. The expert place themselves in many camps as they do battle over a world with which some of them have had little contact. But they are two colors journalistist and pundits often use when painting a picture of foreign policy.

George W. Bush was described as coming to power as a hard-nosed realist who scomed enterprises enterprises such as nation building. now a common story line has him leaving office as an idealist who believes there is nothing agood dose democracy - spoon-fed by massive US intervention, if need be - won't cure. Bill Clinton, on the other hand, was said to have arrived in Washington as an idealist, only to leave as a realist. Having to confront the limits to which other countries are willing and able to cooperate can make a leader feel mugged by reality.

Can a president's worldview realy change so radically? or is it just a change in tactics and the therotic used to disguise them? Regardless, Obama should avoid the grand theorities and base his policies on pragmatism. pragmatism does not rigidly adhere to any ideology, but instead simply ask: Will this work? That doesnot imply ognoring our principless, but it does require an appreciation for the art of the possible. Pragmatism, like bipartisanship, is promised far more often than it is delivered. Hillary Clinton asserted in her confirmation hearings this week that the new administration will have a pragmatic foreign policy. That won't be easy, as it is more likely to procedure result in the long run than sound bites for the next news cycle. And her effectiveness abroad may be limmited by the pressure she'll face to respond to interest groups at home. it will also lead to criticism from realists and idealists. consider missile defense and NATO expansion. Missile defense is popular with realist because it fits their philosophy and because they are often found in think tanks supported by defense contractors. it is a system that does not work, how ever, to combat a threat that doesn't exist. $ 10 billion a year is being spent to deploy it in the US, and the Bush team has pushed strongly for sites in Poland and the Czech Republic. That has irritated both our European allies and our potential adversary, Russia.

The administration has also pressed for NATO membership for new democracies such as Georgia and Ukraine. But those two countries have demonstrated that it takes more than an election to make a real democracy. The institutions that are the foundation of democracy cannot be built overnight, and NATO membership is not going to create them instanteously.

Georgia and Ukraine should therefore undergo a long trial period before they are considered for NATO membership - especially since the farmer treats its minorities poorly, harasses the opposition press, and started last summer's confrontation with Russia. Contrary to what Senator McCain proclaimed during the presidential campaign, we aren't all Georgians now. If we were we would either be reduced to making hollow threats or risking a confrontation our military can't affroad.

While Rusia clearly overreacted in Georgia and is showing antidemocratic tendencies, the US need Russia's cooperaion on a host of issue far more than it needs more weak members of NATO. Some armchair generals would rather confront Russia than let it have its own sphere of influence, but there is little real choice.

The main reason these policies are being pushed is that they are part of Mr. Bush's attempt to set a legacy. Like Guantanamo and torture, Mr. Obama should end them as soon as possible, whether or not the realists or idealists like it.

Dennis Jett, a former US ambassador to Mozambique and Peru, is a professor of international affairs at Penn State's School of International Affair. His most recent book is "Why American Foreign Policy Fails: Unsafe at Home and Despised Abroad."